Merupakan filum yang mempunyai jumlah anggota spesies paling banyak, hampir mencakup hampir 75% dari jumlah hewan di dunia.
Filum Ciri-ciri Arthropoda:
a. ciri tubuh
- simatris bilateral
- tripoblastik selomata
- beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(abdomen).
- penutup tubuh eksoskeleton yang tersusun oleh zat tanduk (kitin)
b. Sistem Tubuh:
- Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang
beradaptasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian
ujung (posterior)tubuh.
- Sistem peredaran darah terbuka, memiliki jantung pembuluh terletak
di daerah dorsal (punggung)
- Sistem Pernafasan - Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, yang hidup
di darat bernafas dengan paru-paru buku, permukaan kulit dan
trakea.
- Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan
alat indera.
- memiliki alat indera berupa :
- antena yang berfungsi sebagai alat peraba,
- mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet),
- organ pendengaran khususnya pada insecta
- statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea.
- Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi.
- Alat reproduksi, biasanya terpisah (dioceus). Fertilisasi kebanyakan
internal (di dalam tubuh).
Berdasarkan pembagian tubuh dan jumlah kakinya Arthropoda dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu :
1. Crustacea (udang-udangan)
2. Arachnida (laba-laba)
3. Myriapoda
4. Insecta (serangga)
berikut tabel perbedaan ke-empat kelas Arthropoda :
Ciri
|
Kelas
| |||
Crustacea
|
Arachnida
|
Myriapoda
|
Insecta
| |
Tubuh
|
|
Terdiri atas 2 bagian yaitu kepala-dada dan perut
|
|
Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut)
|
Kaki
|
1 pasang pada setiap segmen tubuh
|
4 pasang pada kepala-dada
|
1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas
|
3 pasang pada dada atau tidak ada
|
Sayap
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
2 pasang atau tidak ada
|
Antena
|
2 pasang
|
Tidak ada
|
|
1 pasang
|
Organ Pernafasan
|
Insang atau seluruh permukaan tubuh
|
Paru-paru buku
|
Trakea
|
Trakea
|
Tempat hidup
|
Air tawar, air laut
|
Darat
|
Darat
|
Darat
|
1. Kelas Crustacea (kelompok udang).
a. Habitat
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air
tawar. Biasanya menempel di dasar perairan
b. Struktur Tubuh
- bersegmen (beruas) terdiri atas :
c. Sistem Organ
1. Sistem Pencernaan
- Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. - Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. - Mulut terletak diabagian anterior, sedangkan esofagus, lambung,
usus dan anus terdapat pada bagian posterior.
- Memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di bagian cephalotorak dan kedua sisi abdomen. - Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala. 2. Sistem Saraf - tersusun oleh suatu struktur saraf yang menyerupai tangga tali, maka sering disebut saraf tangga tali - ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan), dan mata majemuk (facet) yang bertangkai. 3. Sistem Peredaran Darah - peredaran darah terbuka, karena beredar tanpa melalui pembuluh darah. - tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin yang daya ikat terhadap oksigen (O2) lebih rendah dibanding hemoglobin
4. Sistem Pernafasan - Pada umumnya bernafas dengan insang, kecuali yang bertubuh Crustacea yang berukuran sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5. Alat Reproduksi - pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. - alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga, sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. - pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). - mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. - mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya dan bagian yang putus akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi).
a. Habitat
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air
tawar. Biasanya menempel di dasar perairan
b. Struktur Tubuh
- bersegmen (beruas) terdiri atas :
- sefalotora (kepala dan dada menjadi satu)
- abdomen (perut).
- ukuran tubuh bagian anterior lebih besar dibandingkan ukuran tubuh
bagian posterior
- pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1. Dua pasang antena
2. Satu pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3. Satu pasang maksilla
4. Satu pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan
menghantarkan makanan ke mulut.
- Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen)
yang memiliki fungsi untuk berenang, merangkak atau menempel
di dasar perairan.
- Pada species udang karang/lobster, segmen terakhir
Berikut adalah gambar bagian-bagian tubuh pada udang karang/
lobster.
MORFOLOGI CRUSTACEA |
c. Sistem Organ
1. Sistem Pencernaan
- Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. - Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. - Mulut terletak diabagian anterior, sedangkan esofagus, lambung,
usus dan anus terdapat pada bagian posterior.
- Memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di bagian cephalotorak dan kedua sisi abdomen. - Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala. 2. Sistem Saraf - tersusun oleh suatu struktur saraf yang menyerupai tangga tali, maka sering disebut saraf tangga tali - ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan), dan mata majemuk (facet) yang bertangkai. 3. Sistem Peredaran Darah - peredaran darah terbuka, karena beredar tanpa melalui pembuluh darah. - tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin yang daya ikat terhadap oksigen (O2) lebih rendah dibanding hemoglobin
5. Alat Reproduksi - pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. - alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga, sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. - pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). - mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. - mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya dan bagian yang putus akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi).
d. Klasifikasi Crustacea
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Entomostraca (udang tingkat rendah)
Umumnya merupakan penyusun zooplankton, yang hidup
melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Terdiri dari
a. Ordo Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex
Asellus aquaticus.
Lepidurus packardi
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah
satu penyusun zooplankton.
Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
Lepidurus packardi |
Contoh: Cypris candida
Candona rectangulata
Argenocythere (ada yang ditemukan dalam bentuk fosil)
Hidupdi air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil
Hidupdi air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil
dan dapat bergerak dengan antena
c. Ordo Copecoda
Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan
Cypris |
Candona rectangulata |
Argenocythere (fosil) |
Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan
parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
Contoh: Argulus indicus (kutu ikan)
Cyclops.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk
cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau pada dasar
kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau
mengapung di laut, ada juga yang bersifat parasit.
Contoh: Bernakel
Sacculina.
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Barnakel |
Acorn barnacle (Balanus sp) |
Sacculina carcini |
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar.
Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut
(abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan
Decapoda
a. Ordo Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contohnya : Oniscus asellus (kutu perahu),
Limnoria lignorum.
Ligia oseanica
Ligia oseanica
Oniscus asellus |
Limnoria lignorum |
Ligia oceanica |
b. Stomatopoda
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna
yang mencolok.
Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen
anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
Contoh: Squilla empusa (udang belalang/mantis shrimp).
Odontodactylus scyllarus (mantis shrimp)
Lysiosquilla maculata
Squilla empusa |
Odontodactylus scyllarus |
c. Dekapoda
kehidupan manusia. Digunakan sebagai sumber makanan yang kaya
protein.
- hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut
- mempunyai sepuluh kaki Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax)
yang ditutupi oleh karapaks.
- Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut
juga hewan si kaki sepuluh (deka=sepuluh, poda=kaki)
Beberapa contoh Decapoda, yaitu:
a. Udang
1. Penaeus vannamei (udang windu), hidup di air payau,
enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
2. Macrobrachium rosenbergii (udang galah), enak dimakan, hidup
di air tawar dan payau.
3. Cambarus diogenesis (blue crayfish))
4. Panulirus versicolor (udang karang)
b. Ketam
1. Portunus pelagicus (rajungan)
2. Pagurus sp. (kelomang)
3. Diogene varian (kelomang)
3. Diogene varian (kelomang)
3. Parathelpusa maculata (yuyu)
4. Scylla serrata (kepiting)
5. Birgus latro (ketam kenari)
6. Limulus cyclops/horseshoe crab (dianggap kepiting purba)
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
Kelompok hewan ini disebut Arachnida karena berasal dari kata arachne yang berarti
laba-laba Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak.
Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator.
Arachnida meiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
- tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan
dengan jelas, kecuali Acarina.
- pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang
mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
- mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
- alat ekskresi dilengkapi dengan pembuluh malphigi dan kelenjar coxal.
- alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
- alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
- sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia.
- alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
- habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
Arachnida dibagi menjadi tiga ordo yaitu:
6. Limulus cyclops/horseshoe crab (dianggap kepiting purba)
Udang windu (Penaeus vannamei) |
Macrobrachium rosenbergii |
Cambarus diogenesis |
Panulirus versicolor (udang karang) |
Portunus pelagicus |
Pagurus sp (kelomang) |
Diogene varian |
Parathelpusa maculata (yuyu/ketam sawah) |
Scylla serrata |
Birgus latro (ketam kenari) |
Limulus cyclops/horseshoe crab |
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
Kelompok hewan ini disebut Arachnida karena berasal dari kata arachne yang berarti
laba-laba Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak.
Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator.
Arachnida meiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
- tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan
dengan jelas, kecuali Acarina.
- pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang
mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
- mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
- alat ekskresi dilengkapi dengan pembuluh malphigi dan kelenjar coxal.
- alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
- alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
- sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia.
- alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
- habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
1. Scorpionida (kala)
perut panjang dengan segmen, pada segmen terakhir berubah fungsi sebagai alat
sengat, memiliki kelisera yang kecil dan pedipalpus yang besar
Contohnya:
- Kalajengking : - Vejovis sp
- Hadrurus sp
- Thelyphonus sp)
- Androctonus bicolor (fat tail scorpion )
- Ketonggeng (Buthus affer)
struktur scorpionida |
Vejovis sp |
Hadrurus sp |
Thelyphonus sp |
Androctonus bicolor |
2. Arachnoida
Abdomen tidak bersegmen, pada bagian paling belakang abdomen terdapat alat yang
disebut spinneret berfungsi untuk mensekresikan benang-benang yang berguna untuk
membangun jaring-jaring perangkap mangsa, sebagai sarang dan untuk membentuk
kokon (pembungkus telur)
Anatomi laba-laba |
Beberapa contoh laba-laba, antara lain:
1. Heteropoda sp
Laba-laba pemburu ditemukan di Philiphina dan Malayasia
2. Salticid sp
Laba-laba pelompat Indonesia/Indonesian jumping spider
3. Nephila maculata
Golden Orb web Spider
4. Gasteracantha hasseltii
Spider spinning web (laba-laba duri)
5. Loxosceles reclusa
Laba-laba beracun
6. Rhabidosa rabida.
Laba-laba serigala (wolf spider)
7. Liphistius malayanus
Giant armored trapdoor spider (laba-laba primitif)
8. Latrodectus hesperus.
Black widow (laba-laba beracun)
9. Theraposa leblondi
Tarantula Afrika
Nephila maculata |
Gasteracantha hasseltii |
Loxosceles reclusa |
Rhabidosa rabida |
Liphistius malayanus |
Latrodectus hesperus. |
Theraposa leblondi |
3. Aracina (caplak)
- Abdomen bersatu dengan sephalotorak, berukuran kecil dan tidak bersegmen.
- Hidup secara parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia
- bernafas menggunakan seluruh permukaan tubuhnya
Contohnya:
1. Caplak kudis (Sarcoptes scabiei)
2. Caplak unggas (Dermanyssus)
3. Caplak sapi (Boophilus annulatus)
4. Tungau (Dermacentor sp.)
5. Psoroptes equi
menyebabkan kudis pada ternak domba,kelinci, dan kuda.
6. Otodectes cynotis (tungau kudis telinga)
menyerang anjing dan kucing.
7. Tarsomenus sp dan Tetranychus sp
caplak hama pada tanaman teh, tomat tembakau dan kentang
kelas Insekta
Kelompok insekta disebut juga heksapoda (kakinya berjumlah enam) merupakan kelas yang terbesar di dalam filum Artropoda. Memiliki anggota mencapai kurang lebih 80% atau 675.000 spesies dari kehidupan hewan yang terbesar di seluruh penjuru dunia, yang penyebarannya sangat meluas dengan jumlah anggota paling besar
di alam. Habitatnya di darat, air tawar, tanah/lumpur dan di dalam tumbuh-tumbuhan. Ilmu yang khusus mempelajari tentang serangga disebut dengan entomologi.
Ciri-cirinya
Pada umumnya bagian tubuh serangga terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
a. Kepala (caput) dilengkapi dengan sepasang antena yang berfungsi sebagai indra pembau; mata yang terdiri atas faset (mata majemuk) dan ocelus (mata tunggal); mulut yang dilengkapi dengan alat-alat mulut disesuaikan fungsinya untuk mengisap, mengunyah, atau menjilat dengan beberapa tipe mulut, yaitu menggigit, menusuk, mengisap, serta menjilatb.
b. Dada (toraks) terdiri atas tiga segmen, yaitu, prototoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki. Pada mesotoraks terdapat sayap depan, sedangkan pada metatoraks terdapat sayap belakang.
c. Badan (abdomen)terdiri atas 11 segmen atau beberapa segmen saja. Segmen pertama terdapat alat pendengaran (membran timfanum). Setiap segmen terdiri dari stigma,sedangkan segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat kawin (kopulasi).
Ciri-cirinya
Pada umumnya bagian tubuh serangga terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
a. Kepala (caput) dilengkapi dengan sepasang antena yang berfungsi sebagai indra pembau; mata yang terdiri atas faset (mata majemuk) dan ocelus (mata tunggal); mulut yang dilengkapi dengan alat-alat mulut disesuaikan fungsinya untuk mengisap, mengunyah, atau menjilat dengan beberapa tipe mulut, yaitu menggigit, menusuk, mengisap, serta menjilatb.
b. Dada (toraks) terdiri atas tiga segmen, yaitu, prototoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki. Pada mesotoraks terdapat sayap depan, sedangkan pada metatoraks terdapat sayap belakang.
c. Badan (abdomen)terdiri atas 11 segmen atau beberapa segmen saja. Segmen pertama terdapat alat pendengaran (membran timfanum). Setiap segmen terdiri dari stigma,sedangkan segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat kawin (kopulasi).
Gambar 9.18. Tubuh serangga: caput-toraks-abdomen |
Anggota tubuh serangga memilki tiga pasang kaki yang berduriduri. Segmen kaki dari pangkal ke ujung tersusun dari coxa, trochanter, femur, tibia, dan tarsus. Sedangkan tipe tungkai atau kaki serangga saat bervariasi sesuai dengan fungsinya. Beberapa modifikasi tersebut antara lain, yaitu:
a. Tipe Cursorial, kaki untuk berjalan dan berlari. Misalnya lipas (Periplaneta americana).
b. Tipe Saltatorial, femur kaki belakang digunakan untuk meloncat. Misalnya belalang (Valanga nigricornis).
c. Tipe Raptorial, kaki depan besar digunakan untuk menangkap dan memegang mangsanya. Misalnya belalang sembah (Mantis religiosa).
d. Tipe Fussorial, kaki depan mengalami modifikasi sebagai kuku penggali. Misalnya gangsir (Gryllotalpa africana).
e. Tipe Natatorial, kaki serangga air bermodifikasi menjadi kaki renang. Misalnya kumbang air (Dytisticus marganalis).
f. Tipe Clasping, kaki depan kumbang air bermodifikasi untuk memegang serangga betina selama kopulasi.
b. Tipe Saltatorial, femur kaki belakang digunakan untuk meloncat. Misalnya belalang (Valanga nigricornis).
c. Tipe Raptorial, kaki depan besar digunakan untuk menangkap dan memegang mangsanya. Misalnya belalang sembah (Mantis religiosa).
d. Tipe Fussorial, kaki depan mengalami modifikasi sebagai kuku penggali. Misalnya gangsir (Gryllotalpa africana).
e. Tipe Natatorial, kaki serangga air bermodifikasi menjadi kaki renang. Misalnya kumbang air (Dytisticus marganalis).
f. Tipe Clasping, kaki depan kumbang air bermodifikasi untuk memegang serangga betina selama kopulasi.
Hampir seluruh sistem organ tubuh pada serangga telah berkembang dengan baik. Sistem pencernan makanannya terbagi atas 3 kelompok berikut ini.
a. foregut (usus depan), terdiri atas mulut, faring, oesofagus, tembolok, dan empedal (gizzard) berfungsi untuk menggiling makanan.
b. midgut (usus tengah), terdiri atas lambung dengan 8 pasang gastrik caeca (kantong kerucut yang menghasilkan enzim pencernaan). Pencernaan dan penyerapan terjadi di bagian ini.
c. hindgut (usus belakang), terdiri atas ileum, kolon, rektum, dan anus.
a. foregut (usus depan), terdiri atas mulut, faring, oesofagus, tembolok, dan empedal (gizzard) berfungsi untuk menggiling makanan.
b. midgut (usus tengah), terdiri atas lambung dengan 8 pasang gastrik caeca (kantong kerucut yang menghasilkan enzim pencernaan). Pencernaan dan penyerapan terjadi di bagian ini.
c. hindgut (usus belakang), terdiri atas ileum, kolon, rektum, dan anus.
Sistem peredaran darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka. Alat peredaran darah adalah jantung yang memompa darah dari belakang ke depan melalui aorta dan terus beredar ke seluruh tubuh. Darah serangga tidak mengandung haemoglobin dan hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan serta memusnahkan bibit penyakit yang masuk kedalam tubuh.
Sistem ekskresi serangga berupa saluran Malpigi yang berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme berupa cairan. Saluran malpigi bermuara pada usus belakang dan akhirnya cairan dari saluran ini dibuang melalui anus seperti pada semut. Apabila kita perhatikan Famili formicidae (semut), maka mereka akan meningalkan jejak dengan aroma feromonnya sehingga mereka tidak tersesat kembali kesarangnya, dimana jalan pergi dan pulang ketika mencari makanan melalui arah jalan yang sama.
Semut dibagi menjadi dua bentuk berdasarkan warnanya, yaitu semut hitam dan semut merah. Sedangkan menurut kastanya, semut terbagai atas 3 kelompok, yaitu semut ratu, semut raja, dan semut pekerja.
Sistem respirasi terdiri atas sistem cabang (jaringan) dari pembuluh-pembuluh yang disebut trakea. Trakea tersebut ke bagian luar berhubungan dengan lubang pernafasan yang terletak dibagain perut dan dada yang disebut stigmata (spirakel) dengan percabangannya disebut trakeol. Melalui trakeol inilah udara disuplai ke seluruh jaringan tubuh dan karbondioksida dibawa keluar. Sistem saraf merupakan sistem tangga tali, terdiri atas ganglion otak (tiga pasang di kepala), ganglion kerongkongan, ganglion perut, dan ganglion dada.
Sistem reproduksi pada serangga terdiri atas alat kelamin jantan dan betina. Alat kelamin jantan terdiri atas dua buah testis yang masing-masing dihubungkan oleh vas deferen yang akan bersatu membentuk saluran ejakulasi yang terbuka ke permukaan dorsal. Alat kelamin betina terdiri atas dua buah ovarium dengan sejumlah tabung-tabung telur yang disebut ovariola. Ovariola tersebut melekat dibagian posterior pada oviduk. Dua oviduk akan bersatu membentuk vagina pendek, diteruskan ke porus genital yang terdapat di antara peletak telur (ovipositor). Di daerah vagina juga terdapat kantong penerima sperma (spermateka).
Reproduksi secara internal dan sel telur yang telah dibuahi akan dilepaskan (ovipar). Dalam proses menuju kedewasaannya dikenal ada pergantian bentuk yang disebut metamorfosis Ada tiga bentuk metamorfosis pada serangga yaitu :.
a. Ametabola, tidak ada pergantian bentuk dan hanya dapat dilihat pertambahan besar ukuran saja. Misalnya Colembola, Thysanura dan Lepisma.
b. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna), fase dimulai dari telur – larva (nimfa) – dewasa (imago). Tanpa fase pupa. Misalnya Orthoptera, Hemiptera dan Odonata.
Gambar 9.19. Metamorfosis tak sempurna (hemimetabola) pada belalang. |
c. Holometabola (metamorfosis sempurna), dimulai dari fase telur – larva – pupa – imago. Misalnya: Coleoptera, Diptera, Hymenoptera, dan Lepidoptera.
Gambar 9.20. Metamorfosis sempurna (holometabola) lalat. |
0 komentar:
Posting Komentar