Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Jumat, 01 Juni 2018

Waktunya zaman gratisan

HADIAH KAMU

Selamat Kamu Mendapatkan Pulsa Gratis 100.000 All Operator.


Ambil Pulsa Kamu Dengan Cara Melakukan Petunjuk Berikut ini:

1. Pilih salah Satu kode ini lalu salin
   1). A3948003

2. Klik tulisan merah ini Hadiah 100.000 Pulsa lalu instal aplikasinya (Hanya 8 MB).

3. Setelah instal buka aplikasi lalu  daftar dengan email kamu, Facebook / no hp



4• Klik fitur SAYA dipojok kanan bawah aplikasi lalu klik fitur masukan kode (masukan kode yang kamu pilih dan salin tadi) 



5. Setelah memasukan kode. kamu wajib baca 5 berita apa saja dari aplikasi.

Otomatis Hadiah 100.000 pulsa akan masuk ke aplikasi kamu dan kamu bisa langsung mengambilnya..

Sabtu, 28 Maret 2015

cerita motivasi tentang mimpi

MIMPI SANG HUTAN
Di sebuah hutan hujan, hiduplah kawanan tumbuhan dengan damai saling berinteraksi satu sama lain, namun disana hanyalah tumbuh pohon dan rerumputan yang juga masih dalam proses pertumbuhan, disamping itu juga banyak benalu yang tumbuh merambat menghinggapi setiap pohon. Suatu hari sang hutan berusaha untuk menanam benih bambu, hari demi hari dia merawat menyiramnya setiap pagi dan sore  tak kenal lelah dia melakukannya hingga satu bulan telah berlalu namun bambu masih belum juga muncul keluar tapi sang hutan tak mau menyerah dia terus merawatnya dengan sepenuh hati melewati setiap harinya minggunya dan bulannya dengan membagi kasih pada sang bambu hingga genap satu tahun sang bambu juga masih belum tumbuh sedangkan tumbuh tumbuhan disekitarnya telah menjulang tinggi meninggalkannya  bahkan ada yang sampai menutupinya namun sang hutan tak mau putus asa dia kembali menyingkirkan setiap tumbuhan yang menutupi  benih bambu.
Meski harapannya sudah mulai luntur tapi ia tetap membangun kobaran semangat dalam hatinya seakan ini bukan lah sebuah kegagalan karena menurutnya di dunia ini tiada yang namanya gagal yang ada hanyalah menyerah dan orang yang menyerah takkan mampu menjadi pemenang. Sang hutan mengawasi setiap pertumbuhan yang terjadi dan terus berfokus pada sang bambu tanpa memedulikan tumbuhan yang telah menjulang tinggi di sekitarnya namun siapa sangka ternyata pendapatnya benar setelah alot merawat bambu selama tiga tahun lamanya sang bambu benar benar tumbuh bahkan tingginya sampai 30 meter diatas tanah melampaui setiap tumbuhan yang telah tumbuh mendahuluinya ternyata selama satu tahun lamanya sang bambu hanya tumbuh ke bawah untuk menyiapkan dirinya sebelum tumbuh menjulang keatas langit
Jadi teman ingatlah ketika kita menganggap bahwa kita gagal sebenarnya kita sedang dalam tiga perempat jalan menuju keberhasilan jadi jangan pernah menyerah karena untuk menggapai sebuah  mimpi dibutuhkan pengorbanan yang besar, usaha yang keras dan juga jiwa yang pantang menyerah sebelum benar benar menjadi sang pemenang dan ketahuilah bahwa jalan yang kita tempuh tak akan pernah lurus dengan apa yang kita inginkan namun terkadang justru berbelok kepada impian yang lebih tinggi dari apa yang kita inginkan itulah kehendak Dzat Yang Maha Adil. kejarlah mimpi anda apapun yang terjadi, nikmati hidup ini hapus air mata, berikan senyummu, kadang senyum terindah datang setelah air mata penuh luka
                                                                                                            @Almujahid

Minggu, 22 Februari 2015

klasifikasi dan pengertian moluska

   
















  Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).

Ukuran dan bentuk tubuh

        Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.

Strukur dan fungsi tubuh

      Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.
Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.Inilah ciri-ciri moluska.
  
C. Klasifikasi phylum Molusca

Mollusca dibedakan dalam enam kelas, yakni Monoclaphopora, Amphineura, Scaphopoda, Gastropoda, Bivalvia dan Cephalopoda.

1. Kelas Monoclaphopora
Contoh spesies dari kelas ini yang paling umum adalah Neoplina galatheae. Hewan ini hidup di dasar laut yang dalam. Secara morfologi, hewan ini berbentuk oval dan dilindungi oleh cangkang tunggal yang simetri bilateral dengan puncak cangkang melengkung ke depan. Kepala terdapat di bagian ventral yang mengandung mulut dan kaki pipih.

2. Kelas Scaphopoda
Contoh spesies dari kelas ini adalah siput gading (D
entalium vulgare). Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas Scaphopoda menghabskan kehidupan dewasanya dengan membenamkan diri diri dalam pasir.  Mereka makan dengan cara menyaring  organism kecil yang ikut brsama aliran air melalui lubang di ujung cangkang yang muncul keluar dari pasir (Kimball, 1999).

3. Kelas Amphineura
Amphineura dalam beberapa buku literature dibedakan dalam Aplacophora dan Polyclaphopora (Sugiri, 1989).  Contoh spesies dari kelas ini adalah Chiton sp.
a. Habitat
Chiton sp. Merupakan hewan akuatik yang ditemukan di daerah pantai. Biasanya ia melekat pada karang, kerang, atau batu karang. Hewan ini melekat pada karang dengan sangat kuat.
b. Struktur Tubuh
Bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral, simetri bilateral, terdiri dari kaki, kepala dan massa visceral yang dilindungi oleh mantel. Di bagian orsal tubuh terdapat cangkang yang terdiri dari 8 buah keeping yang tersusun tutup menutup. Kepala terdapat di ujung depan yang tidak begitu nyata, tanpa mat dan tentakel Di bagian ventral terdapat kaki berotot yang pipih dan berlendir.
c. Sistem pencernaan
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, faring  yang mengandung radula, esophagus, lambung, usus, dan anus. Radula berupa pita yang bersifat tanduk dan mengandung sejumlah gigi-gigi pemotong.
d. Sistem Sirkulasi
Alat peredaran darah terdiri atas jantung pada ruang perkard di sebeah ujung posterior-dorsal, sinus dan pembuluh darah. Darah yang berasal dari tubuh masuk ke jantung melalui sinus.
e. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa sepasang nefridium yang berasal dari pericardium. Nefridium  ini bermuara dalam rongga mantel di depan anus.
f. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin sirkum esophageal dan dua pasang tali saraf longitudinal yang member inevarsi pada kaki dan mantel. Pada hewan ini tidak ditemukan adanya gaglion saraf dengan system saraf berupa saraf tangga tali yang saling dihubungkan dengan saraf penghubung.
g. Sistem Reproduksi
Hewan ini bersifat diesius, dimana fertilisasi berlangsung secara eksternal. Telur berkembang menjadi larva trokofor  yang berbentuk bundar dengan tubuh yang ditutupi oleh silia,
h. Klasifikasi
Kingdom          : Animalia
Phylum            : Mollusca
Classis             : Amphineura
Ordo                :Amphineurida
Familia                        : Chitotonidae
Genus              : Chiton
Species            : Chiton sp.


4. Kelas Gastropoda




Gastropoda adalah salah satu kelas dalam phylum Mollusca yang memiliki alat gerak pada bagian perut.  Gastropoda memiliki cangkang yang berbentuk spiral sehingga tubuhnya tidak bersifat simetris bilateral, Tubuh terdiri dari kaki, kepala, massa visceral yang dilindung oleh mantel. Hewan ini biasanya memiliki sebuah atau beberapa insang.  Pada kepala terdapat dua pasang mantel.Habitat dari hewa-hewan yang termasuk dalam kelas Gastrpoda meliputi daratan, air tawar dan air laut. Contoh spesies dari kelas  ini adalah Bekicot (Achatina fulica).

a. Habitat
Achatina  fulica  adalah anggota kelas gastropoda yang hidup di darat. Hewan ini umumnya hidup di tanah-tanah yang lembab atau bersembunyi di balik rumpun pepohonan.
b. Struktur Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala, kaki dan massa jerohan (visceral).  Pada kepala terdapat dua pasang tentakel. Seasang yang berukuran pendek  sebagai indera pembau dan sepasang tentakel panjang yang mengandung organ mata. Mulut terletak di bagian kepala tepat di bawah tentakel. Kaki merupakan alat untuk merayap yang mengandung selaput mukosa yang mengahsilkan lendir. Cangkang spiral membukus organ-organ visceral ang dilapisi oleh mantel pada sisi dalamnya.
c. Sistem Pencernaan
Alat-alat pencernaan makanan terdiri atas mulut, massa bucal, esophagus, kelenjr ludah, tembolok, lambung, kelenjar pencernaan, usus, rectum, dan  berakhir pada dubur. Makanan yang berupa dedaunan diambil dengan menggunakan mandibula  bersifat tanduk dan dihncurkan oleh radula.
d. Sistem Sirkulasi dan respirasi
Darah Achatina fulica terdiri dari sel-sl darah dan plasma yang tidak berwarna. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas sebuah atrium dan ventrikel berotot, dan sinus . Dari ventrikel keluar aorta yang bercabang menjadi aorta posterior yang memasok kelanjar pencernaan dan aorta anterior ang memasok darah ke kepala dan kaki. Darah dari kapiler arteri masuk ke kapiler vena lalu mauk ke jantung melalui sinus. Darah dari sinus akan masuk ke dinding rongga mantel. Setelah terjadi pertukaran gas, darah yang kaya akan oksigen  masuk ke vena pulmonalis menuju atrium.
e. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari ganglion-ganglion dan serabut saraf. Ada lima pasang  ganglion,. Ganglion supraeofageal ang terletak di atas esophagus, dari ganglion ini keluar serabut saraf menuju anterior ke ganglion bukal, ke mata pada ganglion ocular, ke mulut pada ganglion olfaktoeri. Selain itu terdapat saraf penghubung yang menghubungkan ganglion supraesofageal dengan ganglion di bawah esophagus.

f. Sistem Reproduksi
Bekicot (Achatina fulica) bersifat hermafrodit., namun dalam pembuahan tetap dibutuhkan dua individu karena spermatozoa pada satu individu tidak bertemu dengan ovum.  Telur dan spermatozoa dihasilkan dalam ovostestis. Alat reproduki eksternal yang berupa vagina dan penis brmuara pada atrium genital.
g. Klasifikasi
Kingdom               : Animalia
Phylum                 : Molluca
          Classis                  : Gastropoda
              Ordo                     ; Pulmonata
                        Familia                 : Achatinidae
                         Genus                   : Achatina
                                          Species                 : Achatina fulica
(Jasin, 1984: 141)

5. Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
anatomi bivalvia






Bivalvia adalah Mollusca yang memiliki sepasang cangkang yang dapat membuka dan menutup.  Bi
valvia mempunyai bentuk simetri bilateral, namun hal ini tidak berkaitan dengan lokomosi yang cepat (Kimball, 1999) serta pipih secara lateral.  Kaki biasanya berbentuk seperti baji (Yunani; peleky, baji) sehingga dikenal pula sebagai Pelecypoda (Sugiri, 1989). Bivalvia umumny hidup di laut. Namun, beberpa sesies ada juga
yang hidup di air tawar. Contoh spesies dari kelas ini adalah Anadonta woodina.



a. Habitat
Anadonta woodina hidup pada perairan tawar, baik di kolam, selokan, sungai atau danau. Hewan ini aktif pada malam hari dan membenamkan dirinya dalam lumpur pada siang hari (Sugiri, 1989).
b. Struktur Tubuh
Anadonta woodina memiliki bentuk tubuh oval pada bagian anterior dan menyempit pada bagian posterior. Panjang tubuh berkisar antara 5-10 cm. Hewan ini memiliki dua buah cangkang yang bersatu pada bagian dorsal oleh suatu ligament sendi.  Struktur cangkang Anadonta woodina terdiri atas tiga lapisan, yakni periostrakum yang berupa lapisan tanduk, prismatic berupa lapisan Kristal kalsium karboat dan nakreas yang tipis mengkilat.
Tubuh yang dilindungi cangkang terdiri atas massa visceral, kaki otot, insang ganda dan mantel. Pada bagian posterior terdapat sifon ekskuren pada sisi dorsal dan sifon inkuren pada sisi ventral. Pada bagian dorsal terdapat dua buah otot untuk menutup  cangkang, yakni otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Selain itu terdapat otot rectator untuk menarik kaki kea rah dalam.
c. Sistem Pencernaan
Alat pencernaan makanan terdiri atas mulut di belakang otot aduktor anterior diantara dua palpus palpus labial. Esophagus, lambung, usus, rectum, dan dubur.
d. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi terdiri atas jantung, aorta anterior dan aorta dorsal. Jantung terletak di bagian dorsal di dalam perikard  dan terdiri atas dua aurikel dan ventrikel. Dari ventrikel muncul dua aorta, yakni aorta anterior yang memasok darah ke kaki, lambung dan mantel; serta aorta posterior yang memasok darah ke rectum dan mantel.
e. Sistem Respirasi
Anadonta woodina bernapas dengan insang yang berbentuk huruf W yang terdapat pada bagian kanan dan kiri kaki. Setiap belahan insang erdiri atas dua lamella yang menyatu di bagian ventral.
f. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi berua ginjal yang terletak di bawah perikard. Ginjal berfungsi membuang limbah dari darah dan dari cairan perikard.
g. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas tiga ppasang ganglion, yakni ganglion cerebral di sisi esophagus, ganglion pedal pada kaki dan ganglion visceral di bawah otot adductor posterior. Masing-masing pasangan ganglion dihubungkan oleh saraf penghubung. Pada setiap ganglion dilepaskan saraf ke organ dan juga terdapat kommisur serebropedal dan serebroviceral.
   
6. Kelas Cephalopoda
morfologi cephalopoda
anatomi chepalopoda










Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas dari Phylum Mollusca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh spesies dari kelas Cephalopoda adalah cumicumi (Loligo pealii).
a. Habitat
Loligo pealii seperti halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di perairan laut. Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
b. Struktur  Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang berbentuk tabung dengan sirip  pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel.  Pada tangan terdapat  mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.
c. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung berbentuk kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas.
d. Sistem Respirasi dan Sirkulasi
Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang masing-masing bermuara  pada jantung sistemik.
e. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.
f. Sistem Reproduksi
Loligo pealii bersifat diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan dimasukan dalam rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk seperti sisir. Telur cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak melewati tahap larva.
g. Klasifikasi
Kingdom    : Animalia
Phylum      : Mollusca
Classis       : Cephalopoda
Sub classis : Dibranchia
Ordo          : Teuthoidea
Familia      : Loliginidae
Genus        ; Loligo
Species      : Loligo pealii
(Marshall, 1972: 704)

Jumat, 20 Februari 2015

(biologi)Soal Latihan (Struktur dan Fungsi Sel)

Soal Latihan (Struktur dan Fungsi Sel)

Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk jawaban yang tepat!
1. Perbedaan RE kasar dan RE halus dengan adanya ….
a. lisosom       d. mitokondria
b. sentrosom e. badan golgi
c. ribosom
2. Organel di bawah ini yang memiliki sistem membran rangkap adalah ….
a. lisosom dan ribosom               d. vakuola dan sentrosom
b. mitokondria dan kloroplas   e. peroksisom dan sentriol
c. badan golgi dan RE kasar
3. Persamaan sel prokariotik dan sel eukariotik adalah keduanya memiliki ….
a. membran inti dan membran sel      d. membran sel dan ribosom
b. dinding sel dan kompleks golgi       e. kloroplas dan ribosom
c. sitoplasma dan membran inti
4. Di bawah ini organel yang terdapat di dalam sel ….
1. kloroplas           4. vakuola
2. mitokondria     5. sentrosom
3. dinding sel        6. lisosom
Organel yang hanya dimiliki sel hewan adalah ….
a. 1, 2, dan 3       d. 1,3, dan 5
b. 1, 5, dan 6       e. 5 dan 6
c. 4 dan 5
5. Aktivitas kehidupan makhluk hidup dapat tercermin melalui aktivitas sel. Hal ini sesuai dengan teori sel yaitu sel merupakan kesatuan ….
a. struktural      d. fungsional
b. herediter       e. pertumbuhan
c. regenerasi
6. Yang bukan termasuk dalam organel sel tumbuhan adalah ….
a. plastida          d. ribosom
b. dinding sel    e. lisosom
c. vakuola
7. Plastid berwarna hijau disebut ….
a. klorofil             d. kloroplas
b. kromoplast    e. karoten
c. leukoplast
8. Proses bertambahnya volume dan jumlah sel serta jumlah senyawa kimia dalam tubuh yang bersifat irreversible (tidak kembali ke asal) pada jangka waktu tertentu disebut dengan ….
a. nutrisi     b. respirasi     c. pertumbuhan     d. eksresi     e. sintesis
9. Dinding sel tidak dijumpai pada sel ….
a. bakteri        d. tumbuhan
b. ganggang    e. hewan
c. cendawan
10. Irritabilitas adalah ….
a. penyusunan senyawa kimia dalam tubuh untuk aktivitas hidup
b. proses pemecahan senyawa anorganik menjadi organik
c. kemampuan makhluk hidup menerima rangsang dan berespons
d. proses bertambahnya jumlah individu untuk kelestarian keturunan
e. penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan dalam waktu pendek
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah perbedaan ketiga plastida (leukoplas, kromoplas, dan kloroplas) pada tumbuhan?
2. Tuliskan fungsi organel sel:
         a. mitokondria b. ribosom c. lisosom d. retikulum endoplasma e.vakuola f. plastida
3. Pada makhluk hidup apa sajakah sel prokariotik ditemukan?
4. Gambarkan perbedaan anatomi sel hewan dan sel tumbuhan!
5. Tuliskan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik!
6. Buatlah secara skematis perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan!
7. Apakah yang dimaksud dengan Omnis Cellula Cellula?
8. Sebutkan lima orang ilmuwan yang meneliti organel sel !
9. Gambarkan inti sel dan sebutkan bagian-bagiannya.
10. Apakah yang dimaksud dengan:
a. nutrisi            c. metabolisme
b. reproduksi   d. adaptasi

(fisika)Pengambilan Data dan Angka Penting

Pengambilan Data dan Angka Penting

      Di depan kalian telah dijelaskan tentang apa yang dimaksud dengan pengukuran. Dalam belajar fisika tidak bisa lepas dari pengukuran. Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan pengukuran, yaitu: pengambilan data, pengolahan data dan penggunaan alat ukur. Ketiga hal ini dapat kalian cermati pada penjelasan berikut.
1. Pengambilan Data dan Angka Penting
Pernahkah kalian melakukan kegiatan pengambilan data? Proses pengukuran hingga memperoleh data hasil pengukuran itulah yang dinamakan pengambilan data. Apakah hasil pengukuran dapat memperoleh nilai yang tepat? Proses pengukuran banyak terjadi kesalahan. Kesalahan bisa terjadi dari orang yang mengukur, alat ukur atau lingkungannya. Untuk memuat semua keadaan itu maka pada hasil pengukuran dikenal ada angka pasti dan angka taksiran. Gabungan kedua angka itu disebut angka penting.
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian. Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang ada. Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan memperkirakan nilainya. Nilai ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran. Untuk memahami angka penting ini dapat kalian cermati contoh berikut.
Penting
Angka taksiran pada pengukuran massa benda Gambar 1.2 juga boleh sebesar 0,9 atau 0,7 yang penting adalah 1 angka taksiran. Tidak boleh 0,85 atau 0,95 karena ada 2 angka penting.
CONTOH 1.1
Sekelompok siswa yang melakukan pengukuran massa benda menggunakan alat neraca pegas. Dalam pengukuran itu terlihat penunjukkan skala seperti pada Gambar 1.2. Aghnia menuliskan hasil 8,85 gr sedangkan John menuliskan hasil 8,9 gr. Manakah hasil yang benar?
Penyelesaian:
Coba kalian perhatikan Gambar 1.2. Dari gambar itu dapat diperoleh:
Angka pasti = 8 gr
Angka taksiran = 0,9 gr (hanya boleh satu angka taksiran, tidak boleh 0,85 karena 2 angka taksiran)
Hasil pengukuran adalah
m = angka pasti + angka taksiran
= 8 + 0,8 = 8,8 gr
Jadi yang lebih tetap adalah hasilnya John.

Untuk lebih memahami contoh ini dapat kalian coba soal berikut.
Sebuah pensil diukur panjangnya dengan mistar centimeter. Keadaannya dapat dilihat seperti pada Gambar 1.3. Tentukan hasil pengukuran tersebut.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah penghindaran kesalahan. Langkah-langkah itu diantaranya seperti berikut.
a. Memilih alat yang lebih peka
Langkah pertama untuk melakukan pengukuran adalah memilih alat. Alat ukur suatu besaran bisa bermacam-macam. Contohnya alat ukur massa.  Tentu kalian telah mengenalnya ada timbangan (untuk beras atau sejenisnya), neraca pegas, neraca O’hauss (di laboratorium) dan ada lagi neraca analitis (bisa digunakan menimbang emas). Semua alat ini memiliki kepekaan atau skala terkecil yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat maka: pertama, pilihlah alat yang lebih peka (lebih teliti). Misalnya neraca analitis memiliki ketelitian yang tinggi hingga 1 mg. Kedua, pilihlah alat yang sesuai penggunaannya (misalnya neraca analisis untuk mengukur benda – benda kecil seperti massa emas).
b. Lakukan kalibrasi sebelum digunakan
Kalibrasi biasa digunakan pada badan meteorologi dan geofisika. Misalnya untuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan, perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah peneraan kembali nilai-nilai pada alat ukur. Proses kalibrasi dapat juga dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu pada pengambilan data eksperimen di laboratorium. Sering sekali alat ukur yang digunakan memiliki keadaan awal yang tidak nol. Misalnya neraca pegas saat belum diberi beban, jarumnya sudah menunjukkan nilai tertentu (bukan nol). Keadaan alat seperti inilah yang perlu kalibrasi. Biasanya pada alat tersebut sudah ada bagian yang dapat membuat nol (normal).
c. Lakukan pengamatan dengan posisi yang tepat
Lingkungan tempat pengukuran dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Misalnya banyaknya cahaya yang masuk. Gunakan cahaya yang cukup untuk pengukuran. Setelah lingkungannya mendukung maka untuk membaca skala pengukuran perlu posisi yang tepat. Posisi pembacaan yang tepat adalah pada arah yang lurus.
d. Tentukan angka taksiran yang tepat
Semua hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti penjelasan di depan, bahwa angka penting memuat angka pasti dan satu angka taksiran. Angka taksiran inilah yang harus ditentukan dengan tepat. Lakukan pemilihan angka taksiran dengan pendekatan yang tepat. Angka taksiran ditentukan dari setengah skala terkecil. Dengan demikian angka penting juga dipengaruhi spesifikasi alat yang digunakan.
Aktiflah
Sekelompok siswa sedang
mengukur panjang penghapus.
Beberapa posisi pengukurannya
terlihat seperti
gambar di bawah.

Coba kalian jelaskan pengukur
(a) dan (b)!

(biologi)Macam klasifikasi makhluk hidup & langkah langkah klasifikasi

Macam klasifikasi makhluk hidup

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.

Tujuan dan manfaat klasifikasi

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
  • mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
  • mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  • mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
  • memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
  • Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Macam klasifikasi makhluk hidup

Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
1. Sistem artifisial / buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
2. Sistem natural / alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
3. Sistem modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
  • Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
  • Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
  • Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Langkah-langkah klasifikasi

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
  • Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
  • Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
  • Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
  • Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
  • Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
Contoh klasifikasi Harimau
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.

Sabtu, 14 Februari 2015

(biologi)pengertian&pembagian Artropoda

Merupakan filum yang mempunyai jumlah anggota spesies paling banyak, hampir mencakup hampir 75% dari jumlah hewan di dunia.

Filum Ciri-ciri Arthropoda:
a. ciri tubuh 
    - simatris bilateral 
    - tripoblastik selomata 
    - beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut 
      (abdomen).
    - penutup tubuh eksoskeleton yang tersusun oleh zat tanduk (kitin)
b. Sistem Tubuh:
    - Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang
      beradaptasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian 
      ujung (posterior)tubuh. 
    - Sistem peredaran darah terbuka, memiliki jantung pembuluh terletak 
      di daerah dorsal (punggung)
      -  Sistem Pernafasan 
          -  Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, yang hidup 
          di darat bernafas dengan paru-paru buku, permukaan kulit dan 
          trakea. 
      - Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan 
      alat indera.
    - memiliki alat indera berupa :
      - antena yang berfungsi sebagai alat peraba, 
      - mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), 
      - organ pendengaran khususnya pada insecta 
      - statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea. 
    - Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi.
    - Alat reproduksi, biasanya terpisah (dioceus). Fertilisasi kebanyakan 
      internal (di dalam tubuh).

Berdasarkan pembagian tubuh dan jumlah kakinya Arthropoda dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu : 
1. Crustacea (udang-udangan)
2. Arachnida (laba-laba)
3. Myriapoda 
4. Insecta (serangga)

berikut  tabel perbedaan ke-empat kelas Arthropoda :


Ciri
Kelas
Crustacea
Arachnida
Myriapoda
Insecta
Tubuh
  • mempunyai rangka yang keras
  • Terdiri atas dua bagian yaitu kepala-dada dan perut
Terdiri atas 2 bagian yaitu kepala-dada dan perut
  • Chilopoda: kepala dan badan gepeng (dorso ventra)
  • Diplopoda: kepala dan badan silindris
Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut)
Kaki
1 pasang pada setiap segmen tubuh
4 pasang pada kepala-dada
1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas
3 pasang pada dada atau tidak ada
Sayap
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2 pasang atau tidak ada
Antena
2 pasang
Tidak ada
  • Chilopoda: 1 pasang dan panjang
  • Diplopoda: 1 pasang dan pendek
1 pasang
Organ Pernafasan
Insang atau seluruh permukaan tubuh
Paru-paru buku
Trakea
Trakea
Tempat hidup
Air tawar, air laut
Darat
Darat
Darat



1. Kelas Crustacea (kelompok udang). 
      
       a. Habitat  
          Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air 
          tawar. Biasanya menempel di dasar perairan
      
      b. Struktur Tubuh
            - bersegmen (beruas) terdiri atas :
            - sefalotora (kepala dan dada menjadi satu)
            - abdomen (perut).
          - ukuran tubuh bagian anterior lebih besar dibandingkan ukuran tubuh
            bagian posterior
          - pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 
            1. Dua pasang antena 
            2. Satu pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya 
            3. Satu pasang maksilla
            4. Satu pasang maksilliped
                Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan
                menghantarkan makanan ke mulut.
          - Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen)
            yang  memiliki fungsi untuk berenang, merangkak atau menempel
            di dasar perairan.
          - Pada species udang karang/lobster, segmen terakhir   

            Berikut adalah gambar bagian-bagian tubuh pada udang karang/
            lobster.


MORFOLOGI CRUSTACEA


       c.  Sistem Organ

           1. Sistem Pencernaan
               - Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.
               - Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.               - Mulut terletak diabagian anterior, sedangkan esofagus, lambung,
                 usus dan anus terdapat pada bagian posterior.
               - Memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di bagian                  cephalotorak dan kedua sisi abdomen.                - Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui                 alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.                   2. Sistem Saraf               - tersusun oleh suatu struktur saraf yang menyerupai  tangga tali,                 maka sering disebut saraf tangga tali               - ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat                 peraba), statocyst (alat keseimbangan), dan mata majemuk                  (facet) yang bertangkai.           3. Sistem Peredaran Darah               - peredaran darah terbuka, karena beredar tanpa melalui pembuluh                 darah.                - tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin yang daya                  ikat terhadap oksigen (O2) lebih rendah dibanding hemoglobin
            4. Sistem Pernafasan               - Pada umumnya  bernafas dengan insang, kecuali yang bertubuh                 Crustacea yang berukuran  sangat kecil bernafas dengan seluruh                  permukaan tubuhnya.

           5. Alat Reproduksi               - pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah.               - alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga,                 sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki                  kelima.                - pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).               - mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa                    melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih                 muda mengalami ekdisis dua minggu sekali.                - mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota                  tubuhnya dan bagian yang putus akan tumbuh kembali melalui                  proses regenerasi).  
        
         d. Klasifikasi Crustacea  
           Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai 
           berikut: 
           
           1. Entomostraca (udang tingkat rendah)
               Umumnya merupakan penyusun zooplankton, yang hidup 
               melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
               Terdiri dari 
               a. Ordo Branchiopoda
                   Contoh: Daphnia pulex 
                               Asellus aquaticus.
                               Lepidurus packardi
                               Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah
                               satu penyusun zooplankton. 
                               Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.

Daphnia pulex

Asselus aquaticus


Lepidurus packardi


                b. Ordo Ostracoda
                       Contoh: Cypris candida 
                                   Candona rectangulata
                                   Argenocythere (ada yang ditemukan dalam bentuk fosil)
                                   Hidupdi air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil
                                   dan dapat bergerak dengan antena

Cypris

Candona rectangulata



Argenocythere (fosil)


                c. Ordo Copecoda
                      
Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan 
                       parasit, segmentasi tubuhnya jelas. 
                       Contoh: Argulus indicus (kutu ikan) 
                                  Cyclops
                  
Argulus



Cyclops

                d. Ordo Cirripedia
                       Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk
                       cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau pada dasar 
                       kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau        
                       mengapung di laut, ada juga yang bersifat parasit.
                       Contoh: Bernakel 
                                  Sacculina

Barnakel


Acorn barnacle (Balanus sp)

Sacculina carcini
    
           2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
                 Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. 
              Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut
                 (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan 
                 Decapoda
                 a. Ordo Isopoda
                     Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama. 
                     Contohnya : Oniscus asellus (kutu perahu), 
                                       Limnoria lignorum.
                                       Ligia oseanica


Oniscus asellus

Limnoria lignorum


Ligia oceanica


                b. Stomatopoda
                        Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna 
                        yang mencolok.  
                        Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen 
                        anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
                        Contoh: Squilla empusa (udang belalang/mantis shrimp). 
                                     Odontodactylus scyllarus (mantis shrimp) 
                                     Lysiosquilla maculata
                                    

Squilla empusa


Odontodactylus scyllarus

                        c. Dekapoda
                            - Merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi 
                              kehidupan manusia.  Digunakan sebagai sumber makanan yang kaya 
                              protein.  
                            - hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut 
                            - mempunyai sepuluh kaki Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) 
                              yang ditutupi oleh karapaks. 
                            - Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut 
                              juga hewan si kaki sepuluh (deka=sepuluh, poda=kaki)
                              Beberapa contoh Decapoda, yaitu: 
                              a. Udang 
                                  1. Penaeus vannamei (udang windu), hidup di air payau, 
                                      enak dimakan dan banyak dibudidayakan. 
                                  2. Macrobrachium rosenbergii (udang galah), enak dimakan, hidup 
                                      di air tawar dan payau. 
                                  3. Cambarus diogenesis (blue crayfish)) 
                                  4. Panulirus versicolor (udang karang)
                                 
                              b. Ketam 
                                  1. Portunus pelagicus (rajungan) 
                                  2. Pagurus sp. (kelomang)
                                  3. Diogene varian (kelomang)     
                                  3. Parathelpusa maculata (yuyu) 
                                  4. Scylla serrata (kepiting) 
                                  5. Birgus latro (ketam kenari)
                                  6. Limulus cyclops/horseshoe crab (dianggap kepiting purba)
                                  

Udang windu (Penaeus vannamei)

Macrobrachium rosenbergii


Cambarus diogenesis


Panulirus versicolor (udang karang)

Portunus pelagicus


Pagurus sp (kelomang)

Diogene varian

Parathelpusa maculata (yuyu/ketam sawah)


Scylla serrata

Birgus latro (ketam kenari)

Limulus cyclops/horseshoe crab

2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking  dan laba-laba).  

      Kelompok hewan ini disebut Arachnida karena berasal dari kata arachne yang berarti
       laba-laba Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak.
       Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan. 
       Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. 
       
       Arachnida meiliki ciri-ciri sebagai berikut:
      -  Habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
      - tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan 
          dengan jelas, kecuali Acarina.
       -  pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang 
          mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus. 
       -  mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada. 
       -  alat ekskresi dilengkapi dengan pembuluh malphigi dan kelenjar coxal. 
       -  alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku. 
       -  alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior 
          abdomen, pembuahan internal (di dalam). 
       -  sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan 
          pasangan-pasangan ganglia. 
       -  alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta
          memiliki kelenjar racun. 
       -  habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
       Arachnida dibagi menjadi tiga ordo yaitu: 
      
      1. Scorpionida (kala)
            perut panjang dengan segmen, pada segmen terakhir berubah fungsi sebagai alat 
            sengat, memiliki kelisera yang kecil dan pedipalpus yang besar
            Contohnya: 
            - Kalajengking : - Vejovis sp 
                                  - Hadrurus sp 
                                  - Thelyphonus sp)
                                  - Androctonus bicolor (fat tail scorpion )
            - Ketonggeng (Buthus affer) 
            
struktur scorpionida
Vejovis sp
Hadrurus sp

 
Thelyphonus sp
Androctonus bicolor

         2. Arachnoida 
               Abdomen tidak bersegmen, pada bagian paling belakang abdomen terdapat alat yang 
            disebut spinneret berfungsi untuk mensekresikan benang-benang yang berguna untuk
            membangun jaring-jaring perangkap mangsa, sebagai sarang dan untuk membentuk 
            kokon (pembungkus telur)
            

Anatomi laba-laba

             Beberapa contoh laba-laba, antara lain: 
             1.  Heteropoda sp
                 Laba-laba pemburu ditemukan di Philiphina dan Malayasia
             2. Salticid sp
                 Laba-laba pelompat Indonesia/Indonesian jumping spider 
             3. Nephila maculata
                 Golden Orb web Spider
             4. Gasteracantha hasseltii
                 Spider spinning web (laba-laba duri)

             5.  Loxosceles reclusa   
                  Laba-laba beracun 
             6.  Rhabidosa rabida.  
                  Laba-laba serigala (wolf spider)
             7.  Liphistius malayanus
                  Giant armored trapdoor spider (laba-laba primitif)
             8.  Latrodectus hesperus.   
                  Black widow (laba-laba beracun)
             9.  Theraposa leblondi
                  Tarantula Afrika


Heteropoda sp

Salticid sp

Nephila maculata



Gasteracantha hasseltii
Loxosceles reclusa


Rhabidosa rabida

Liphistius malayanus

Latrodectus hesperus.



Theraposa leblondi

      3.  Aracina (caplak)
                - Abdomen bersatu dengan sephalotorak, berukuran kecil dan tidak bersegmen.
             - Hidup secara parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia
             - bernafas menggunakan seluruh permukaan tubuhnya 
             
             Contohnya: 
             1. Caplak kudis (Sarcoptes scabiei)
             2. Caplak unggas (Dermanyssus
             3. Caplak sapi (Boophilus annulatus
             4. Tungau (Dermacentor sp.) 
             5. Psoroptes equi 
                 menyebabkan kudis pada ternak domba,kelinci, dan kuda. 
             6. Otodectes cynotis (tungau kudis telinga) 
                 menyerang anjing dan kucing.
             7. Tarsomenus sp dan Tetranychus sp
                 caplak hama pada tanaman teh, tomat tembakau dan kentang

kelas Insekta

Kelompok insekta disebut juga heksapoda (kakinya berjumlah enam) merupakan kelas yang terbesar di dalam filum Artropoda. Memiliki anggota mencapai kurang lebih 80% atau 675.000 spesies dari kehidupan hewan yang terbesar di seluruh penjuru dunia, yang penyebarannya sangat meluas dengan jumlah anggota paling besar

di alam. Habitatnya di darat, air tawar, tanah/lumpur dan di dalam tumbuh-tumbuhan. Ilmu yang khusus mempelajari tentang serangga disebut dengan entomologi.
Ciri-cirinya
Pada umumnya bagian tubuh serangga terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).


a. Kepala (caput) dilengkapi dengan sepasang antena yang berfungsi sebagai indra pembau; mata yang terdiri atas faset (mata majemuk) dan ocelus (mata tunggal); mulut yang dilengkapi dengan alat-alat mulut disesuaikan fungsinya untuk mengisap, mengunyah, atau menjilat dengan beberapa tipe mulut, yaitu menggigit, menusuk, mengisap, serta menjilatb. 



b. Dada (toraks) terdiri atas tiga segmen, yaitu, prototoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki. Pada mesotoraks terdapat sayap depan, sedangkan pada metatoraks terdapat sayap belakang.

c. Badan (abdomen)terdiri atas 11 segmen atau beberapa segmen saja. Segmen pertama terdapat alat pendengaran (membran timfanum). Setiap segmen terdiri dari stigma,sedangkan segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat kawin (kopulasi).

Gambar 9.18. Tubuh serangga: caput-toraks-abdomen

Anggota tubuh serangga memilki tiga pasang kaki yang berduriduri. Segmen kaki dari pangkal ke ujung tersusun dari coxa, trochanter, femur, tibia, dan tarsus. Sedangkan tipe tungkai atau kaki serangga saat bervariasi sesuai dengan fungsinya. Beberapa modifikasi tersebut antara lain, yaitu:
a. Tipe Cursorial, kaki untuk berjalan dan berlari. Misalnya lipas (Periplaneta americana).

b. Tipe Saltatorial, femur kaki belakang digunakan untuk meloncat. Misalnya belalang (Valanga nigricornis).


c. Tipe Raptorial, kaki depan besar digunakan untuk menangkap dan memegang mangsanya. Misalnya belalang sembah (Mantis religiosa).


d. Tipe Fussorial, kaki depan mengalami modifikasi sebagai kuku penggali. Misalnya gangsir (Gryllotalpa africana).


e. Tipe Natatorial, kaki serangga air bermodifikasi menjadi kaki renang. Misalnya kumbang air (Dytisticus marganalis).


f. Tipe Clasping, kaki depan kumbang air bermodifikasi untuk memegang serangga betina selama kopulasi.
 
Hampir seluruh sistem organ tubuh pada serangga telah berkembang dengan baik. Sistem pencernan makanannya terbagi atas 3 kelompok berikut ini.

a. foregut (usus depan), terdiri atas mulut, faring, oesofagus, tembolok, dan empedal (gizzard) berfungsi untuk menggiling makanan.


b. midgut (usus tengah), terdiri atas lambung dengan 8 pasang gastrik caeca (kantong kerucut yang menghasilkan enzim pencernaan). Pencernaan dan penyerapan terjadi di bagian ini.


c. hindgut (usus belakang), terdiri atas ileum, kolon, rektum, dan anus.
 
Sistem peredaran darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka. Alat peredaran darah adalah jantung yang memompa darah dari belakang ke depan melalui aorta dan terus beredar ke seluruh tubuh. Darah serangga tidak mengandung haemoglobin dan hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan serta memusnahkan bibit penyakit yang masuk kedalam tubuh.

Sistem ekskresi serangga berupa saluran Malpigi yang berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme berupa cairan. Saluran malpigi bermuara pada usus belakang dan akhirnya cairan dari saluran ini dibuang melalui anus seperti pada semut. Apabila kita perhatikan Famili formicidae (semut), maka mereka akan meningalkan jejak dengan aroma feromonnya sehingga mereka tidak tersesat kembali kesarangnya, dimana jalan pergi dan pulang ketika mencari makanan melalui arah jalan yang sama.

Semut dibagi menjadi dua bentuk berdasarkan warnanya, yaitu semut hitam dan semut merah. Sedangkan menurut kastanya, semut terbagai atas 3 kelompok, yaitu semut ratu, semut raja, dan semut pekerja.

Sistem respirasi terdiri atas sistem cabang (jaringan) dari pembuluh-pembuluh yang disebut trakea. Trakea tersebut ke bagian luar berhubungan dengan lubang pernafasan yang terletak dibagain perut dan dada yang disebut stigmata (spirakel) dengan percabangannya disebut trakeol. Melalui trakeol inilah udara disuplai ke seluruh jaringan tubuh dan karbondioksida dibawa keluar. Sistem saraf merupakan sistem tangga tali, terdiri atas ganglion otak (tiga pasang di kepala), ganglion kerongkongan, ganglion perut, dan ganglion dada.

Sistem reproduksi pada serangga terdiri atas alat kelamin jantan dan betina. Alat kelamin jantan terdiri atas dua buah testis yang masing-masing dihubungkan oleh vas deferen yang akan bersatu membentuk saluran ejakulasi yang terbuka ke permukaan dorsal. Alat kelamin betina terdiri atas dua buah ovarium dengan sejumlah tabung-tabung telur yang disebut ovariola. Ovariola tersebut melekat dibagian posterior pada oviduk. Dua oviduk akan bersatu membentuk vagina pendek, diteruskan ke porus genital yang terdapat di antara peletak telur (ovipositor). Di daerah vagina juga terdapat kantong penerima sperma (spermateka).

Reproduksi secara internal dan sel telur yang telah dibuahi akan dilepaskan (ovipar). Dalam proses menuju kedewasaannya dikenal ada pergantian bentuk yang disebut metamorfosis Ada tiga bentuk metamorfosis pada serangga yaitu :.
a. Ametabola, tidak ada pergantian bentuk dan hanya dapat dilihat pertambahan besar ukuran saja. Misalnya Colembola, Thysanura dan Lepisma.


b. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna), fase dimulai dari telur – larva (nimfa) – dewasa (imago). Tanpa fase pupa. Misalnya Orthoptera, Hemiptera dan Odonata.

Gambar 9.19. Metamorfosis tak sempurna (hemimetabola) pada belalang.
c. Holometabola (metamorfosis sempurna), dimulai dari fase telur – larva – pupa – imago. Misalnya: Coleoptera, Diptera, Hymenoptera, dan Lepidoptera.

Gambar 9.20. Metamorfosis sempurna (holometabola) lalat.