Apa itu virus?
Sobat mungkin tidak asing lagi dengan yang namanya virus. Dalam cabang ilmu biologi
ada virologi, yangkhusus membahas mengenai virus. Menurut asal katanya
berasal dari kata virion yang berarti racun. Ia adalah materi
mikroskopik yang dapat menginfeksi sel makhluk hidup. Materi ini
ditemukan pertama kali oleh ilmuwan asal perancis bernama Louis Pasteur dan Robert Koch
seorang ilmuwan kelahiran Jerman. Mereka melakukan percobaan dengan
mengisolasi beberapa penyebab penyakit pada manusia maupun hewan
peliharaan. Dari percobaan tersebut ternyata ada penyakit yang ketika
diisolasi tidak ditemukan adanya mikroorganisme yang menjadi
penyebabnya. Ini berarti ada materi lain selain makhluk hidup
(mikroorganisme) yang menjadi penyebab penyakit tersebut. Baru pada
tahun 1796 seorang ilmuwan bernama Edward Jenner menemukan bahwa cacar air dapat menyerang manusia dan dapat menular melalui sentuhan.
Penelitian tentang virus kemudian
berlanjut di pada penemuan fakta menarik pada penyakit Tobacco Mosaik,
penyakit yang menyerang tanaman tembakau, menimbulkan bercak-bercak
kuning pada daun. Ketika daun dari tembakau yang terkena mosaik di
ekstrak dan telah disaring dengan saringan bakteri, di oleskan pada
tanaman tembakau yang sehat maka tanaman yang sehat akan tertular
penyakit tersebut. Fakta ini menjadi bukti awal bahwa penyakit tersebut
bukanlah disebabkan oleh mikroorganisme bakteri.
Akan tetapi fakta tersebut masih banyak
disangkal oleh ilmuwan lain pada saat itu. Mereka berkilah bahwa
penyakit mosaik masih mungkin disebabkan oleh bakteri dengan ukuran yang
sangat kecil sehingga masih bisa lolos dari saringan bakteri.
Pembuktian akan adanya virus muncul lagi
dari seorang bernawa Wendell Meredith Stanley. Ilmuwan kelahiran
Indiana Amerika serikat ini berhasil mengisolasikan dan mengkristalkan
virus penyebab penyakit mosaik tembakau (mematikan sementara). Ia
mengemukakan bahwa virus itu sangat berbeda dengan bakteri atau
organisme hidup lainnya. Dari percobaan yang dia lakukan, apabila
kristal yang berisi virus yang telah dimatikan sementar itu disuntikkan
ke tanaman tembakau maka ia akan menjadi aktif lagi.Ia kemudian akan
memperbanyak diri. Sifat virus ini sangat berbeda sekali dengan sifat
bakteri yang sejatinya tidak bisa dikristalkan dan aktif kembali.
Apa Ciri-ciri Virus?
Masih agak membingungkan jika kita harus
menyatakan bahwa virus itu makhluk hidup atau benda mati. Mereka punya
kedua-duanya. Ia adalah makhluk hidup karena kemampuan memperbanyak diri
dan virus bukanlah makhluk hidup karena strukturnya sangat berbeda jauh
dengan struktur makhluk hidup. Ciri-ciri lainnya
- Virus hanya bisa hidup dan memperbanyak diri jika ia berada di sel makhluk hidup
- Bisa dikristalkan tetapi masih bisa hidup kembali bersaman sifat patogennya jika diinfeksikan ke organisme hidup
- Tidak memiliki sel beserta organel-organelnya
- Untuk memperbanyak diri virus hanya membutuhkan asam nukleatnya saja
- Memiliki ukuran yang sanat kecil berkisar antara 20 namometer sambap 300 namao meter
- Dibentuk oleh partikel virion yang mengandung DNA saja atau RNA saja.
Struktur dan Klasifikasi Virus
Virus bisa tersusun atas 2 jenis asam
nukleat, asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA).
Dalam struktur tubuhnya, asam nukleat dibungkus oleh protein yang
membentuk selaput (disebut kaspid).
Tubuh virus terdiri dari
1. Kepala, berisi asam nukleat RNA atau DNA.2. Selubung, bahan protein pembungkus asam nukleat di kepala.
3. Isi butuh
4. Ekor, berfungsi sebagai alat mengifeksi
Menurut bentuk struktur dasar tubuhnya, virus dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu
- berbentuk Bola seperti penyebab influenza
- berbentuk heliks (segienam) contohnya vius mosaik tembakau
- bentuk polihedral seperti pada adenovirus
- bentuk kompleks seperti pada bakteriofage
Selain dari bentuknya, klasifikasi virus
juga bisa didasarkan pada jenis asam nukleat yang dimiliki. Ada yang
mengandung RNA atau familiar disebut ribovirus contohnya seperti
penyebab rabies dan AIDS. Berikutnya adalah deoksiribovirus, virus yang
mengandung DNA. Contohnya virus herpes, POX cacar, dan TMS (Tobacco
Mosaic Virus)
Replikasi Virus
Replikasi adala proses penggandaan diri.
Untuk melakukan replikasi virus memerlukan sel hidup sebagai inangnua.
Sel hidup manusia, hewan, tumbuhan, bakteri, atau sel makhluk hidup yang
lain. Jenis sel yang diserang adalah jenis sel yang spesisifik sesuai
jenis bakteri. Misalnya virus bakteriofage hanya menyerang sel bakteri,
HIV (Human Imunnodeficiency Virus) hanya bisa menyerang sel darah putih,
dan sel-sel epitel dan saraf tepi adalah sasaran empuk virus polio.
Siklus replikasi atau reproduksi virus ada 2 yaitu Litik dan Lisogenik.
Berikut uraiannya.
a. Siklus Litik
Kita ambil contoh siklus bakteriofage yang menyerang bakteri E. coli. Tahapannya
- Fase Adsorbsi (Penempelan)Awalnya ditandai ketika ujung ekor menempel/melekat ke dinding bakteri. Adsorbsi dapat terjadi apabila serabut ekor virus benar-benar menempel pada dinding sel bakteri. Dinding yang ditempeli juga tidak sembarangan. Virus menempel hanya pada permukaan dinding yang mengandung protein khusus yang dapat ditempeli protein. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim penghancur dinding sel bakteri sehingga sel bakteri berlubang.
- Fase Injeksi atau PenetrasiFase ini tubuh berkontraksi mendorong asam nukleatnya (DNA atau RNA) masuk melalui ekor ke dalam sel bakteri.
- Fase SintesisDNA virus yang telah masuk ke dalam sel bakteri mengandung ensim lisozim yang langsung menyerang dan menghancurkan DNA sel bakteri. DNA virus kemudiang mengambil alih kendali atas sel tersebut. Kemudian pertama-tama DNA akan mereplikasi dirinya dalam jumlah yang sangat banyak. Kemudian ia melakukan sintesisi protein dari ribosom bakteri yang akan mejadi bagian-bagian dari rancangan virus yang baru sperti kaspidnya, ekor, tubuh, dan serabut ekor.
- Fase PerakitanBagian-bagian rancangan virus yang telah dibuat kemudia mulai dirakit menjadi virus kemudian DNA masuk menjadi otak dari virus yang baru.
- Fase LitikPada fase ini virus akan mengambil alih bagian-bagian metobolik dari sel bakteri. Setelah sekitar 20 menit dari infeksi awal sudah terbentuk 200 bakteriofage yang telah terakit dan sel bakteri itu pun meledak pecah (lisis) dan melepaskan fage-fage baru/virus akan keluar untuk mencari/menginfeksi bateri-bakteri lain sebagai inangnya, begitu seterusnya.
b. Siklus lisogenik
Fase lisogenik mirip dengan fasel litik,
untuk tahapan menempel dan pentrasinya. Selanjutnya akan ada tahapan
yang berbeda seperti berikut
- DNA fusion (Penggabungan DNA)Karena DNA bakteri terinfeksi DNA virus, hal tersebut akan mengakibatkan benang DNA berpilin ganda milik virus menjadi terputus. DNA virus kemudian menyusup masuk melalui bagian DNA bakteri yang terputus tadi sehingga DNA bakteri terlah disusupi DNA virus.
- Fase PembelahanSetelah menyusup, DNA virus menyatu dengan DNA bakteri dan menjadi tidak aktif (profage). Nah sobat hitung, ketika DNA bakteri membelah, maka DNA viruspun ikut membelah seperti DNA bakteri, begitu seterusnya. Jumlah DNA virus yang tidak aktif akan mengikuti jumlah sel bakteri inangnya.
- Fase SintesisKetika tiba keadaan tertentu seperti terkena zat kimia atau radiasi tinggi, maka DNA virus kembali aktif kemudian menghancurkaan DNA bakteri dan mengambil alih kendali di dalamnya. Mulaialah ia memproduksi komponen-komponen virus yang dibutuhkan.
Fase selanjutnya dari siklus lisogenik ini sama dengan siklus litik seperti perakitan dan fase lisis.
Hubungan Siklus litik dan lisogenik.
Pada dasarnya siklus litik dan lisogenik saling berhubungan satu sama
lain. Ketika setelah fase injeksi ternyata enzim lisozim tidak langsung
bisa menghancurkan DNA sel inanga maka DNA virus akan menyusup ke DNA
sel inang, sambil menunggu saat yang tepat untuk hidupkembali dan
menghancurkan DNA sel inang.
0 komentar:
Posting Komentar